Asaku tak cukup luas memahami
Setiap untaian kisah ini
Ataukah sosokmu penuh misteri
Tak ada makna di antara kata
Terucap tulus dari hatiku
Tapi kau hanya diam
Tanpa jawaban tanpa suara
Di balik kecewa terselip harapan
Akan kata yang di nantikan
Mengalir tulus terucap darimu
Ini bukan hanya kata sederhana
Ini jawaban dari semua tanyaku
Apakah ada rasa yang sama
Walau intuisi kita berbeda
Namun hati kita mengikat
Tak ada bayangan kepedihan
Karena hadirmu mengubahnya
Sekarang aku bertanya dalam angan
Apakah jawabmu seindah pikirku
Entahlah mendengar ssaja kau tak mau
Apalagi merasakan di aliran darahmu
Mungkin rasa ini milikku
Ya..hanya milikku
Tak ada kamu ataupun kita
Karena logikamu melumpuhkan hati
Biarkan waktu menemani
Bersama tak harus sama ....
Karena keindahan kisah ini
Antara kau dan aku
Mungkin saat ini
Karena esok tak satupun mengetahui
seindah makna begitupun hati menuangkan rasa dalam bait frasa.......penulis mencoba menuangkan segala inspirasinya dengan tulisan-tulisan yang mewakili apa yang ada dalam hati
Selasa, 22 April 2014
seisi hati: senandung bodoh part 2
seisi hati: senandung bodoh part 2: Jiwaku melayang diujung dunia Ragaku terpaku di satu masa Khayalan kosong menguras pikiran Tatapan semu di sudut maya Manusia gelisah ta...
Jumat, 11 April 2014
karena mu
Kini waktu menghampiri dukaq
Dimana kepergian adalah batas akhir kepedihan
Tak satupun ku mengerti
Bagaimana bisa bertahan dalam kisah ini
Memang aku lemah menghadapi
Terkadang takut melangkah
Tapi airmatamu mengiris hati
Kedua tanganmu terangkat
Melantunkan doa untukqu
Membuat kuat yang tadinya rapuh
Membuat airmata berganti senyum
Tak ada satupun yg bisa terucap
Aku hanya bisa terdiam
Melihat kau tersakiti dikala aku mau menyerah
Genggaman tanganmu menguatkanku
Setiap kecupan dalam satu doa
Pelukan hangat meruntuhkan kesedihan
Aku makin bingung ..bahagiaku seakan tiada arti
Aku hanya berharap selalu menjagamu
Di kala kau berjuang dlam hidupmu
Aku tak peduli lagi akan bahagiaku sendiri
Aku hanya ingin melihat
Senyumanmu selalu terukir di wajahmu
Aku hanya ingin membalas
Satu persatu airmata yang menetes
Saat aku mulai melihat dunia karenamu
Walau tak mungkin terbalaskan
Aku hanya bisa berusaha
Aku minta pada Allah selalu melindungimu
Karena kau segalanya bagiku
Anugerah yg TUHAN titipkan untukku
Menemanimu sampai hari tuamu
Menemani dukamu
Menemani senyumanmu ....
Aku ...aku....akan bertahan :)
Dimana kepergian adalah batas akhir kepedihan
Tak satupun ku mengerti
Bagaimana bisa bertahan dalam kisah ini
Memang aku lemah menghadapi
Terkadang takut melangkah
Tapi airmatamu mengiris hati
Kedua tanganmu terangkat
Melantunkan doa untukqu
Membuat kuat yang tadinya rapuh
Membuat airmata berganti senyum
Tak ada satupun yg bisa terucap
Aku hanya bisa terdiam
Melihat kau tersakiti dikala aku mau menyerah
Genggaman tanganmu menguatkanku
Setiap kecupan dalam satu doa
Pelukan hangat meruntuhkan kesedihan
Aku makin bingung ..bahagiaku seakan tiada arti
Aku hanya berharap selalu menjagamu
Di kala kau berjuang dlam hidupmu
Aku tak peduli lagi akan bahagiaku sendiri
Aku hanya ingin melihat
Senyumanmu selalu terukir di wajahmu
Aku hanya ingin membalas
Satu persatu airmata yang menetes
Saat aku mulai melihat dunia karenamu
Walau tak mungkin terbalaskan
Aku hanya bisa berusaha
Aku minta pada Allah selalu melindungimu
Karena kau segalanya bagiku
Anugerah yg TUHAN titipkan untukku
Menemanimu sampai hari tuamu
Menemani dukamu
Menemani senyumanmu ....
Aku ...aku....akan bertahan :)
Sabtu, 05 April 2014
senandung bodoh part 2
Jiwaku melayang diujung dunia
Ragaku terpaku di satu masa
Khayalan kosong menguras pikiran
Tatapan semu di sudut maya
Manusia gelisah tanpa jiwa
Raganya bernyawa
Namun tak bermakna
Seolah hidup tanpa tujuan
Ini masih aku
Yang semalam bersenandung bodoh
Menghabiskan malam
Dengan cerita penuh sandiwara
Masih terasa sesak dalam dada
Mengapa jiwanya begitu hampa
Apakah ia menanti kematian
Entahlah ia hanya terus mengeryitkan dahi
Seperti ilmuwan yg kritis ..
Tapi ia begitu karena depresi
Ia mencari sesuatu yang tak ada
Mencari dalam pikirannya sendiri
Seperti karang yang membiarkan dirinya terhempas deburan ombak ...
Doakanlah ia membaik
Agar malamnya indah seperti biasanya
Tak lagi melayang tanpa arah
Karna bahagiamu menanti
Ragaku terpaku di satu masa
Khayalan kosong menguras pikiran
Tatapan semu di sudut maya
Manusia gelisah tanpa jiwa
Raganya bernyawa
Namun tak bermakna
Seolah hidup tanpa tujuan
Ini masih aku
Yang semalam bersenandung bodoh
Menghabiskan malam
Dengan cerita penuh sandiwara
Masih terasa sesak dalam dada
Mengapa jiwanya begitu hampa
Apakah ia menanti kematian
Entahlah ia hanya terus mengeryitkan dahi
Seperti ilmuwan yg kritis ..
Tapi ia begitu karena depresi
Ia mencari sesuatu yang tak ada
Mencari dalam pikirannya sendiri
Seperti karang yang membiarkan dirinya terhempas deburan ombak ...
Doakanlah ia membaik
Agar malamnya indah seperti biasanya
Tak lagi melayang tanpa arah
Karna bahagiamu menanti
Jumat, 04 April 2014
senandung bodoh
Malam ini dadaku terasa penuh
Suatu rasa yang mengusik
Mengganggu kerja otakku
Bahkan pandangan terasa hampa
Hanya terdiam dengan lamunan
Membawaku pda titik jenuh
Menjatuhkan semangat mudaku
Seakan setan-setan mempermainkan malaikat di sampingku.....
Ini jiwa muda yang merana
Tak ada ruang teriakan
Tak ada yang nmanya kawan sejati
Jiwa seakan terbelenggu
Ingin mengadu tapi tak mampu
Ingin teriak namun tak bisa
Aku masih berada dalam raga yg sama
Raga yang penuh dosa
Airmata bahkan tak mau mewakili rasaku
Senyuman seakan berlalu di antara garis wajahku
Tak ada harapan ...kataku
Aku ingin pergi jauh...pikirku
Aku lelah dengan diri ini ...
Diri yang seakan mati
Terkunkung keras dengan kesalahan
Kemunafikan menemani
Seakan aku tak dinginkan
Merasa tak berguna
Aku terpaku dengan pernyataan yg sama
Rasa yang sama ....
Entahlah ini rasa yang menghantuiku...
Suatu rasa yang mengusik
Mengganggu kerja otakku
Bahkan pandangan terasa hampa
Hanya terdiam dengan lamunan
Membawaku pda titik jenuh
Menjatuhkan semangat mudaku
Seakan setan-setan mempermainkan malaikat di sampingku.....
Ini jiwa muda yang merana
Tak ada ruang teriakan
Tak ada yang nmanya kawan sejati
Jiwa seakan terbelenggu
Ingin mengadu tapi tak mampu
Ingin teriak namun tak bisa
Aku masih berada dalam raga yg sama
Raga yang penuh dosa
Airmata bahkan tak mau mewakili rasaku
Senyuman seakan berlalu di antara garis wajahku
Tak ada harapan ...kataku
Aku ingin pergi jauh...pikirku
Aku lelah dengan diri ini ...
Diri yang seakan mati
Terkunkung keras dengan kesalahan
Kemunafikan menemani
Seakan aku tak dinginkan
Merasa tak berguna
Aku terpaku dengan pernyataan yg sama
Rasa yang sama ....
Entahlah ini rasa yang menghantuiku...
Langganan:
Komentar (Atom)